MINA JULANTORO ASRI, KELOMPOK WARGA GEDONGKIWO MAMPU MELAKUKAN BUDIDAYA IKAN DI SALURAN IRIGASI DI TENGAH KOTA YONGYAKARTA

Suasan asri begitu kental saat mengunjungi selokan irigasi di perbatasan RT 69/RW 14 Kampung Dukuh dengan RT 26 RW 12 Kampung Gedongkiwo, Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron.  Warga setempat telah 4 tahun lebih memanfaatkan saluran irigasi yang membelah dua RT itu untuk budidaya ikan. Pada 2017 beberapa tokoh warga di RT 62/RW 12 dan RT 69/RW 14, Kelurahaan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrirejon,Kota Yogyakarta tergugah hatinya melihat asaluran irigasi yang tidak terurus, kumuh bahkan menjadi tempat pembuangan sampah.

Tempat asri itu juga bermula dari inisiatif warga masyarakat setempat yang ingin mempunyai  wilayah yang asri, bersih dan terjaga. Akhirnya sejumlah Warga RT 69 dan RT 62 membentuk kelompok Mino Julantoro (Minjul) untuk melakukan pembenahan lingkungan dan untuk ikut mengembangkan saluran irigasi menjadi area perikanan

Langkah pertama yaitu Warga lalu mencoba mengajukan ke dinas terkait untuk mengambangkan saluran irigasi.  Selanjutnya dengan membuat kesepakatan dengan Kelompok Petani untuk memanfaatkan selokan dengan syarat selokan tetap terawat dan debit air tetapa stabil. Mereka bukan saja membersihkan irigasi, tetapi juga melakukan budi daya ikan nila. Kawasan Gedongkiwo menjadi lebih asri, tiap warga mulai membangun septik tank untuk pembuangan limbah rumah tangga. Selain itu mereka juga membuat jadwal pembersihan irigasi air tersebut.

. Semula, pengembangan saluran tidak berjalan mulus. Pasalnya, saat itu masyarakat sekitar masih rendah kesadarannya dalam menerapkan gaya hidup bersih. Namun secara perlahan masyarakat sekitar berubah dan peduli dengan lingkungan sekitarnya. "Ini sudah mulai jadi lokasi wisata, sejak awal ingin tempat ini walaupun kecil bisa jadi tempat wisata atau percontohan untuk kampung lain.

Bantuan bibit dan bimbingan teknis budidaya ikan diadapatkan  dari  Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DIY dan  Pemerintah Kota Yogyakarta Menariknya, kolam ikan tersebut justru menguntungkan, karena setiap dua bulan sekali ikan yang berjenis Nila dan Lele akan dipanen.   Hasil panen biasanya sekitar 1,5 ton

Selain itu mereka juga mendirikan gazebo dengan penataan yang menarik di atas aliran irigasi sungai. Dengan adanya gazebo tersebut, warga bisa melihat keindahan irigasi. Warga dan pengunjung  tidak saja dapat menikmati swafoto, tetapi juga pengetahuan budi daya nila dan lele.