1. BATAS WILAYAH

Kelurahan Gedongkiwo merupakan salah satu dari tiga (3) kelurahan yang terletak di Kemantren Mantrijeron. Kelurahan Gedongkiwo terletak di Selatan Kota Yogyakarta, dengan batas wilayah sebagai berikut :

  • Sebelah Utara : Kelurahan Notoprajan,  Kemantren Ngampilan mengikuti Jl. Letjend S. Parman.
  • Sebelah Selatan : Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul mengikuti batas antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Bantul.
  • Sebelah Barat : Kalurahan Tirtonirmolo dan Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul dan Kelurahan Patangpuluhan, Kemantren Wirobrajan mengikuti sungai winongo.
  • Sebelah Timur : Kelurahan Kadipaten dan Kelurahan Patehan, Kemantren Kraton dan Kelurahan Suryodiningratan, mengikuti Beteng Kraton sebelah barat daya, Jl. Bantul dan terusan Irigasi Pojok Beteng.

Kelurahan Gedongkiwo terbentang antara : 7°48'50.8"LS - 7°49'06.7"LS dan 110°21'04.8"BT - 110°21'23.6"BT, dengan ketinggian 113 meter di atas permukaan laut.

  1. KEADAAN ALAM

Secara garis besar Kelurahan Gedongkiwo, Kemantren Mantrijeron merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 1 (satu) sungai yang berada di Kelurahan Gedongkiwo, yaitu Sungai Winongo yang berada di timur wilayah Kelurahan Gedongkiwo, sekaligus menjadi pembatas alam yang memisah Kelurahan Gedongkiwo dengan daerah ditimurnya.

  1. LUAS WILAYAH

Kelurahan Gedongkiwo merupakan salah satu kelurahan dari 3 (tiga) kelurahan yang ada di Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta dengan luas wilayah Kelurahan Gedongkiwo adalah 0,90 km2. Kelurahan Gedongkiwo terdiri 86 Rukun Tetangga (RT) dan 18 Rukun Warga (RW) yang tersebar ditiga kampung, yaitu Kampung Suryowijayan, Kampung Gedongkiwo, dan Kampung Dukuh. Kelurahan Gedongkiwo memiliki Branding Kampung yang diangkat, yaitu Kampung Suryowijayan sebagai kampung Ekonomi Kreatif, Kampung Gedongkiwo sebagai Kampung Seni dan Budaya, serta Kampung Dukuh sebagai Kampung Pertanian Perkotaan.

  1. TIPE TANAH

Kondisi tanah Kelurahan Gedongkiwo seperti kondisi tanah di Kota Yogyakarta secara umum, yaitu cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami penyusutan.  Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)

  1. IKLIM

Sebagaimana daerah di Indonesia Kelurahan Gedongkiwo juga beriklim tropis dengan memperoleh pengaruh angin muson yang berganti arah setiap setengah tahun sekali. Pengaruh angin muson ini akan menyebabkan timbulnya musim hujan dan musim kemarau. Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%.  Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220°  bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam