MASYARAKAT KELURAHAN GEDONGKIWO MENGADAKAN UPACARA ADAT KUPATAN

GEDONGKIWO (7/5/2022) - Pada Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443  H atau  lebaran tahun ini di Kelurahan Gedongkiwo, digelar  Upacara  Adat Kupatan di halaman Masjid Jami’ Tawangsari, untuk melestarikan  tradisi. Dalam kegiatan ini 3 Gunungan Kupat dari 3 Kampung di Kelurahan Gedongkiwo yang telah didoakan bersama, kemudian dilaksanakan kirab gunungan ketupat  3 kampung tersebut keliling Wilayah Kelurahan Gedongkiwo yang dikawal Bregada Niti Manggala, Paguyuban Jemparingan, Kesenian Jathilan selanjutnya diserahkan untuk masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh Tokoh Masyarakat Kerabat Keraton Yogyakarta Gusti Yudhoningrat, Mantri Pamong Praja Bpk. Affio Sunaryo, S.Sos, Kapolsek Mantrijeron Kompol Andi Mayasari P, S.I.K, M.M, Lurah Gedongkiwo Bpk. Supriono, Danramil Mantrineron, Perwakilan dari Dinas Kebudayaan DIY dan Kota Yogyakarta, Babinkamtibmas, Babinsa dan Tamu Undangan

 

Kupatan ini merupakan acara masal pertama yang dilaksanakan di Kelurahan Gedongkiwo setelah pandemi covid 19 melandai. Semoga dengan acara ini masyarakat dapat segera bangkit dan ekonomi pulih seperti sebelum pandemi

Kupatan  menjadi tradisi  khas masyarakat Jawa, dilakukan setelah perayaan  Hari Raya Idul Fitri. Tradisi  ini  tidak bisa lepas  dari berkumpulnya kembali keluarga atau komunitas untuk menjalin  silaturahmi. Kupat, mempunyai  makna  mengaku  lepat, (mengakui kesalahan) kemudian diwujudkan dalam  budaya tradisi Kupatan,yang konon  sudah sejak  Walisongo dalam menyebarkan agama Islam.(Elsindonews).

 

Dalam sambutannya, GBPH  Yudhaningrat dalam  pelepasan kirab menyatakan untuk selalu mengingat  sejarah para leluhur dan  mengutamakan  budi pekerti,untuk saling memaafkan sesama.Untuk kemudian di perebutkan, setelah terlebih dulu didoakan.