Kelurahan Gedongkiwo Gelar Sosialisasi Pembangunan BIOPORI

GEDONGKIWO (18/10/2022) – Kelurahan Gedongkiwo menggelar acara sosialisasi pembangunan sumur resapan Biopori pada Selasa, 18 Oktober 2022 bertempat di aula Kelurahan Gedongkiwo. Acara ini dibuka langsung oleh Lurah Gedongkiwo. Narasumber dalam sosialisasi pembangunan sumur resapan Biopori ini yaitu Lurah Mantrijeron (Bambang Purambono, SE), konsultan perencana (Nadia), serta konsultan pelaksana (Sodik).

Sumur resapan biopori merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.

Fungsi dari lubang biopori ini adalah untuk menimbun limbah organik. Pengisian lubang bipori dengan sampah organik ini bertujuan untuk memberi makan makhluk hidup yang ada di tanah. Misalnya cacing, hewan kecil di dalam tanah, bahkan juga akar tumbuhan. Jadi, selain bisa menjadi sarana pembuangan sampah organik, lubang biopori ini juga sebagai tempat penyimpan makanan bagi makhluk hidup.

Beberapa manfaat  sumur resapan biopori bagi lingkungan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pengurangan Sampah Organik

Dengan adanya lubang biopori, kita dapat mengurangi sampah organik di sekitar kita. Sampah organik yang berada di dalam rumah kita bisa langsung kita buang ke TPA. TPA ialah tempat pembuangan akhir di mana lubang biopori bisa menjadi salah satunya. Bagi masyarakat, pembuatan lubang biopori juga dapat membantu mereka dalam membedakan sampah organik dan anorganik.

  1. Penyuburan Tanah

Dengan adanya limbah organik di satu lubang, maka tanah di lubang tersebut akan menjadi lebih subur. Hal itu dikarenakan adanya proses biologis yang mengubah sampah-sampah organik menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos yang terbentuk inilah yang kemudian menjadikan tanah semakin subur. Jadi, tidak perlu lagi mencari pupuk kimiawi karena dengan pembuatan biopori, kita bisa menyediakan pupuk tanpa biaya.

  1. Pencegahan Banjir

Banyak sekali daerah yang mudah terkena banjir belakangan ini. Tidak hanya di kota, bahkan juga di pedesaan. Banyak hal yang mneyebabkan terjadinya banjir, salah satunya adalah sistem drainase yang buruk. Kekurangan daya serap air ke tanah menyebabkan sistem drainase yang buruk di daerah padat penduduk. Dengan membuat lubang biopori, hal ini akan membantu mencegah banjir. Air yang mengalir akan langsung masuk ke dalam tanah.

  1. Penyeimbang Kadar Air dalam Tanah

Ketika penghuni tanah, seperti cacing, kita bisa membantu menyeimbangkan kadar air di dalam tanah. Cacing yang memakan sampah organik akan membuat terowongan-terowongan kecil. Terowongan ini yang akan membantu untuk menyerap air ke dalam tanah. Kadar airpun akan meningkat dan juga meningkatkan bidang resapan air hingga 40 kali lipat.

Pembangunan sumur resapan di Kelurahan Gedongkiwo ini rencananya akan dilakukan di 6 RW dengan 12 titik lokasi sumur resapan. Penentuan titik lokasi ini berdasarkan program Proklim yang diselenggarakan oleh Speak Indonesia.